Agustus 27, 2012

jeruji

mata bulat polosnya memandang lurus ke luar rumahnya yang tak berhalaman. rambut ikal keriting tuiltuilnya membingkai lucu wajah polosnya. setiap pagi dia sudah siap di depan pagar rumahnya. dengan muka polos bangun tidur, memakai kaos kesukaannya, popok yang mungkin telah penuh terisi sejak semalam dan sepeda biru berkeranjangnya. mondar-mandir sambil mengayuh sepeda birunya di teras rumahnya yang tidak seberapa luas. sambil terus mengawasi wilayah di luar rumahnya. menunggu saat yang tepat ibunya membuka pagar, dan dia bisa langsung melesat keluar melewati pagar dengan sepeda birunya. kadang dia memintaku untuk membebaskannya dari jeruji itu. dengan kalimat yang terbata dan tidak jelas khas balita, dia meminta dengan tatapan mata polos namun tersimpan akal bulus khas anak-anak dibaliknya. ahahaha...pagi yang penuh warna selalu kulalui dengannya. saat yang paling indah baginya saat senja mulai menjemput mentari. saat itu, terkadang ibunya membuka jeruji pagarnya. dengan senyum riang, mata bulatnya membesar, dan tawa nyaring membuncah. segera dia kayuh sepeda birunya sekencang mungkin, mencoba menantang angin barangkali. memutari kompleks berkali-kali. sambil berceloteh dengan bahasanya sendiri. rambut keriting ikalnya terbang terbawa angin, melambai-lambai pada dedaunan gugur beterbangan. 
"hahahaha...ini saatnya saya bisa menemuimu, kapan kau bisa membawaku terbang?menjauh dari jeruji itu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar