April 25, 2010

buatmu yang berkuasa

Mengawali catatan ini sebenarnya adalah hal yang sulit untukku. Tapi karena pemberontak dalam diriku semakin meraja, maka kucoba untuk menenangkan mereka, setidaknya dengan menulis apa yang mereka rasa sekarang ini. Semoga apa yang kutulis hari ini bisa menguapkan rasa kesal, amarah, dan kekecewaan mereka.
Buat kalian para penguasa, yang memiliki kuasa dan yang berkuasa atas kami. Entah itu seorang kakak kepada adiknya, seorang orangtua kepada anaknya, pembantu kepada majikannya ataupun siapapun itu yang memiliki kuasa dan wewenang atas seseorang. Maka dengarlah apa yang setidaknya kurasakan saat ini, perasaan yang kacau yang telah menumpuk dan membusuk karena telah terabaikan oleh kepedulian dan pengertian berjuta menit lalu.Walaupun saya sadar apa yang telah saya tulis ini tak akan terbaca karena memang saya tidak berharap ada orang yang mau membuang waktunya hanya untuk membaca apa yang sekarang saya tulis. Buat orang yang dengan tanpa sengaja mendapatkan catatan ini, sebaiknya kalian segera menutup dan meninggalkan halaman ini, dan membuka halaman yang lebih bermanfaat.
Untuk kalian yang berkuasa, pernahkah kalian merasakan apa yang kami rasakan atas kesewenang-wenanganmu terhadap kami?? atau pernahkah kalian sedikit saja berpikir apa yang kalian lakukan, apa yang kalian anggap sebagai keputusan yang tepat justru menjadi ambang kesengsaraan bagi kami??
mungkin kalian menganggap apa yang kalian kerjakan, apa yang kalian putuskan adalah jalan terbaik buat semua, tapi tak sadarkah kalian ada perasaan yang tersakiti, ada hati yang tersayat pilu, ada yang terkecewakan karena keputusanmu yang ternyata salah dan kalian masih tetap merasa ini yang yang terbaik. kalian sering mengajarkan kepada kami, semua telah terencana dengan matang, kami tak akan membuat dan memutuskan sesuatu jika kedepannya akan membuat yang lain merasa tersakiti, semua telah dipikirkan secara matang, kami sudah memperhitungkan sampai beberapa ribu langkah kedepan, jadi jangan ceroboh untuk memutuskan dan bertindak. sayangnya apa yang kalian ajarkan, sepertinya sudah menjadi angin lalu bagi kalian. sekarang, coba lihat apa yang telah kalian perbuat, disaat kami membutuhkan hal yang lebih penting,  membutuhkan pertolongan kalian, meminta tanggung jawab kalian atas kami, meminta hak kami. kalian bahkan tak sanggup untuk berbicara, kalian seakan lupa pada kami, kami yang telah menjadi tanggung jawabmu. saat kami meminta hak kami, kalian serupa tuli, tak mendengar jeritan hati kami. saya tahu, kalian berharap agar kami mengerti, tapi pernahkah kalian mengerti kami. disaat kalian membuat keputusan yang salah, disaat kalian melangkah di jalan yang salah. yang menjadi tumbalnya adalah kami, yang merasakan penderitaan adalah kami. kami berusaha mengerti kalian, kami berusaha sabar dan menunggu penjelasan kalian, kami menunggu perhatian kalian ke kami. tapi sampai kapan kami harus bersabar??? sampai salah satu diantara kami hilang?mati??
sebenarnya apa yang kalian inginkan? apa yang kalian rencanakan buat kami??
detik inipun, saya masih tidak mengerti...
sedih rasanya harus merasakan ini...



April 03, 2010

idiot dengan autis bersama benga'

kemarin, tepatnya tanggal 19 maret 2010 (sepertinya...), saya dan teman2 yang lain dapat tiket gratis nonton film dengan judul 3 IDIOTS. hahahaha...senang doong...gimana ngga senang, soalnya filmnya ituh yah...baguuus bangeeet,,,,
jadi cerita dari film 3 Idiots itu sendiri, tentang 3 orang mahasiswa di sebuah institut teknik yang terkenal di india. jadi yah...mereka itu bersahabat. mereka adalah Rancho, Raju sama Farhan. kisah mereka, terurai dengan apiknya di film ini. semua ada...nyampur...mulai dari kisah sedih, lucu, konyol,tegang, kisah cinta juga ngga boleh ketinggalan. nonton film ini, bisa membuat perasaan kita gak karuan, abis nangis, eeh,,,ketawa lagi...ketawanya blum puas...eeh...harus nangis lagi. klo pada liat, ekspresi orang yang lagi nntn film ini, pasti langsung berpikir kalo mereka GILA...hehehe...
jadi, ketiga sahabat ini, adalah orang-orang yang nyentrik plus aneh. pertama si farhan...anak seorang pegawai negeri yang dari kecil sudah dicap sama ayahnya untuk kelak jadi insinyur. jadi pas besar, mau gak mau dia harus masuk ke kampus itu. yang kedua..si Raju, anak seorang tukang pos yang  sakit2an, jadi sejak ayahnya sakit, hidup mereka sudah gak karuan, jadi sang ibu sangat mengharapkannya untuk bisa menjadi orang sukses dengan menjadi seorang insinyur, karena selain akan memiliki hidup yang mapan dan hidup berkecukupan, ibu si Raju juga berharap dia bisa menikahkan satu2nya adik perempuannya. karena beban yang cukup berat yang harus di pikulnya, dia jadi sangat religius...di meja belajarnya terpampang begitu banyak poster dewa.setiap hari ruangan selalu dipenuhi asap dupa sembahyangnya. yang ketiga si Rancho.yaap...Rancho seperti pemimpin dari geng ini. memiliki kecerdasan di atas rata-rata. sampai2 karena terlalu pintarnya, banyak dosen termasuk pimpinan kampus itu yang tidak menyukai cara berpikirnya. semua yang dilakukan Rancho selalu salah di mata mereka. sampai sang dosen menganggapnya idiot. tapi itu gak masalah baginya. dia menikmati semua perlakuan yang dibebankan padanya. karena sering bersama kedua temannya, si farhan sama si Raju, akhirnya mereka selalu di indentikkan dengan 3 sekawan idiot. jadilah mereka 3 idiots (ng...kurang lebih begitu deeh). kalo ada situasi yang membuatnya tidak nyaman, membuatnya panik, atau semua hal yang sejenisnya si Rancho selalu bilang aal izz well, maksudnya all is well..(kan dah di sadur dlm bahasa india). saya sangat suka kalo si Rancho bilang kalimat itu. ada sensasi beda, aneh, plus menggelitik yang saya rasakan. hehehe...
jadi berdasarkan cerita saya yang sedikit ancur tentang film 3 idiots ini, saya jadi sadar! di kampus, sebagian besar teman saya menjuluki saya benga' (miriplah sama idiot, aneh, dsb). sering memanggil saya dengan kata itu, Benga. kalo ngga benga' pasti Autis. mungkin karena sering melihat tingkahku, bicaraku, pemikiranku, dan semuanya yang mungkin agak2 berbeda dan melenceng dengan mereka. hehehe....mmm...saking seringnya dipanggil itu, ada juga yang mengira kalau saya itu benga' atau idiots. dan anehnya, saya menikmatinya, saya gak marah klw mereka manggil saya dengan sebutan itu. malahan menurutku, sebutan itu semacam panggilan 'sayang' buatku. makanya saya enjoy-enjoy saja dengan itu. tapi ada juga temanku, yang protes atau marah kalo mereka memanggil saya dengan sebutan itu, dan saya sangat berterimakasih untuk itu. senang juga ada yang membelaku, hehehehe. saya mencoba menerima dan menikmati semuanya...tanpa harus selalu merasa terganggu.
nyambungin cerita tentang 3 idiots dengan ceritaku, saya memiliki cara sendiri untuk memaknainya. saya gak keberatan mereka memanggil saya benga' atau autis. saya gak keberatan kalo-kalo mereka betul2 menganggap saya seperti itu.  yang penting, semua yang kulakukan gak ganggu kehidupan mereka, gak membuat mereka merasa unconfortable dan semua hal yang nyerempet kata2 itu. yang penting, mereka senang. mereka hanya gak nyadar dan belum mengerti sepenuhnya apa yang ada di pikiranku. biarpun mereka memanggil saya seperti itu, toh saya gak merasa seperti itu. biarkan saja mereka menilai saya seperti itu. mereka hanya belum menyadari kemampuan saya (emang ada??? hehehe). yang penting saya gak merasa seperti itu, walaupun kadang2 saya suka menyebut diri saya dengan sebutan itu...hohohoho,,agak aneh memang. tapi inilah saya...gak mungkin bisa diubah, mungkin bisa...Semoga saja.saya hanya ingin menikmati hidup saya, seperti Rancho menikmati hidupnya dengan teman2nya,dengan segala ke-nyetrikan-nya,dengan cara dia berpikir, dengan caranya menyelesaikan masalah, dengan caranya menyenangkan teman2nya, dan semua dengan cara-caranya. saya hanya ingin hidup seperti itu, dan berharap seperti itu. hidup ini akan terasa mudah jika kita menikmatinya. kata Rancho all izz well...
 all is well-lah 
 

dikatain idiot, autis, ato benga'? gak masalah-lah

 yang penting jangan jadi bodoh...

batu itu SAYA, batu itu BOHONG

batu, batu, batu, yang semakin hari menjelma menjadi sesosok yang semakin legam dan kelam. tampak semakin keras dan kokoh. susah membuatnya berpindah dari tempatnya. semakin hari semakin kuat, elemen-elemen alam memintalnya menjadi semakin lebih tangguh. tapi,tanpa dinyana, kekuatannya  akhirnya teruji oleh banyaknya hembusan angin, terpaan hujan dan serangan badai. terkikis permukaannya yang licin dan legam. retakan-retakan didirinya semakin nampak, semakin hari semakin membesar dan menganga. batu hanya ingin mencari teman. yang mengerti kebatuannya, yang memberinya kasih sayang, yang memberinya rasa percaya diri, dan setidaknya memberinya cinta. temannya hanyalah tanah, rumput, semut-yang biasa berkunjung untuknya-, bunga yang kadang datang menyambanginya. sejenak dia melupakan keinginannya untuk merasakan cinta dari yang mencintainya dengan tulus. setiap hari, dia tersakiti, tersakiti, tersakiti. rasanya sakit..rasanya perih...rasanya pahit. dia meresapi sejenak sakitnya dengan dalam. mengingat rasanya, kalau-kalau nanti dia kembali merasakannya, dan tak perlu lagi merasa sesakit sebelumnya. setelah menikmati sakitnya, dia mencoba melupakannya, mencoba mencari dan mencari sedikit kebahagian, mencoba memburu segaris tawa, mencari tenang, dan mencari damai. untuknya, hanya untuk sejenak melupakan semua sakitnya. setiap kali bahagia datang menghampirinya, secepat kilat bahagia hilang dan sakit serta perih kembali datang padanya. mengoyak perasaannya, mencabik hatinya, terasa perih, sakit, panas, pilu...batu mencoba bertahan. walau airmata tlah berada di pelupuk mata, ingin cepat menetes dan meringankan apa yang dia rasakan. batu terus bertahan,,,bertahan,,,dan bertahan...mencoba mencari apa yang diimpikan, dan terus menjaga agar airmata tak lagi mencoba untuk keluar...semua ter-cover-, tertutupi, terkamuflase dengan paras batu, wajah batu yang selalu tampak senang, tampak ceria, dan menikamti hidupnya. tapi batu tetap batu. tetap batu yang seperti itu...seperti itu...tak berubah. batu itu bohong..bohong...untuk menutupi semua sakitnya, perasaannya,,,hanya untuk membuat semuanya tenang, membuat semuanya senang...dan membuat dirinya bahagia.