April 03, 2010

batu itu SAYA, batu itu BOHONG

batu, batu, batu, yang semakin hari menjelma menjadi sesosok yang semakin legam dan kelam. tampak semakin keras dan kokoh. susah membuatnya berpindah dari tempatnya. semakin hari semakin kuat, elemen-elemen alam memintalnya menjadi semakin lebih tangguh. tapi,tanpa dinyana, kekuatannya  akhirnya teruji oleh banyaknya hembusan angin, terpaan hujan dan serangan badai. terkikis permukaannya yang licin dan legam. retakan-retakan didirinya semakin nampak, semakin hari semakin membesar dan menganga. batu hanya ingin mencari teman. yang mengerti kebatuannya, yang memberinya kasih sayang, yang memberinya rasa percaya diri, dan setidaknya memberinya cinta. temannya hanyalah tanah, rumput, semut-yang biasa berkunjung untuknya-, bunga yang kadang datang menyambanginya. sejenak dia melupakan keinginannya untuk merasakan cinta dari yang mencintainya dengan tulus. setiap hari, dia tersakiti, tersakiti, tersakiti. rasanya sakit..rasanya perih...rasanya pahit. dia meresapi sejenak sakitnya dengan dalam. mengingat rasanya, kalau-kalau nanti dia kembali merasakannya, dan tak perlu lagi merasa sesakit sebelumnya. setelah menikmati sakitnya, dia mencoba melupakannya, mencoba mencari dan mencari sedikit kebahagian, mencoba memburu segaris tawa, mencari tenang, dan mencari damai. untuknya, hanya untuk sejenak melupakan semua sakitnya. setiap kali bahagia datang menghampirinya, secepat kilat bahagia hilang dan sakit serta perih kembali datang padanya. mengoyak perasaannya, mencabik hatinya, terasa perih, sakit, panas, pilu...batu mencoba bertahan. walau airmata tlah berada di pelupuk mata, ingin cepat menetes dan meringankan apa yang dia rasakan. batu terus bertahan,,,bertahan,,,dan bertahan...mencoba mencari apa yang diimpikan, dan terus menjaga agar airmata tak lagi mencoba untuk keluar...semua ter-cover-, tertutupi, terkamuflase dengan paras batu, wajah batu yang selalu tampak senang, tampak ceria, dan menikamti hidupnya. tapi batu tetap batu. tetap batu yang seperti itu...seperti itu...tak berubah. batu itu bohong..bohong...untuk menutupi semua sakitnya, perasaannya,,,hanya untuk membuat semuanya tenang, membuat semuanya senang...dan membuat dirinya bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar