Desember 02, 2012

menjemput rejeki

#musicturnof-girls' generation oh!
musiknya saya matikan, takutnya saya nulis tambah ngawur kalo dengar lagu ini.
ehm, entah berapa abad saya tidak menulis lagi disini. oke terdengar lebay. tapi memang sudah lama bukan?
saya menulis karena saya ingin.
banyak yang ingin saya tulis. banyak yang ingin saya ungkapkan.
tapi sepertinya sulit buat terurai satu persatu. semuanya sudah mengusut berkait satu dengan yang lainnya mengalahkan benang rajutan kakakku yang kusut bertaut awut-awutan.
seperti, saya senang sekaligus bangga, melihat teman-temanku, teman-teman seperjuangan waktu kuliah, waktu masih sekolah dulu telah memiliki karir. bahkan ada yang berani mengadu nasibnya merantau di ibukota kita tercinta. dan mereka sukses. mereka bisa. senangnya mendengar kabar itu. senang, sekaligus iri dan sedih. saya yang seangkatan dengan mereka, yang wisuda bersama mereka setahun lalu bahkan belum bisa memulai karir saya. sedihnya. sedih saat orang-orang mulai bertanya soal karir, kerja dimana, blah..blah..blah.. sepertinya saya tidak seberuntung mereka.
yang lain berkata dan menyemangati, "sabar, smua ada waktunya". "sabar, rejekinya belum disitu". "sabar, semangat, kamu masih ditakdirkan buat bantu teman-teman kita dan orang lain yang butuh kamu" dan blah..blah..blah lainnya.
omagat! entah bagaimana saya menggambarkan perasaan saya, mengrafikkan tingkat stress saya, depresi mulai mendekat. untung masih eling, tidak nekat bunuh diri. hahaha. Allah masih sayang saya, saya masih sayang Allah, masih sayang ibu, bapak, teman-teman dan para fans saya. hehehe
iyah, rejekinya belum datang. mau dijemput, tapi saya tidak tau sekarang dimana dia menunggu. dia lewat jalan mana buat datang ke saya.
dan tiba-tiba saya mengingat firmanNya dalam surah ar-rahman, "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
sungguh tidak ya Allah, tidak ada. :)
terima kasih untuk tidak membuat saya jatuh gila dan depresi.
:)