enam tahun yang di depan kelasku. saya memanggilnya, untuk duduk bersamaku, bersila di koridor depan kelasku. siang itu, kami tidak belajar, kelasnya juga tidak. guru-guru mungkin sedang rapat, membicarakan ujian akhir kami yang semakin dekat.
dia datang, duduk bersila di dekatku. gayanya kikuk, seakan malu, atau enggan duduk bersampingan denganku? entahlah. beberapa temanku juga sedang duduk santai di koridor itu, membahas sesuatu yang entahlah itu apa.
"kenapako, kayak jauhika'? " kubuka percakapan dengannya.
"ngg...masa'? io kah??"
"io. ndadami smsmu kalo malam, nda kokasih bangunka juga kalo subuh, marahko sama saya?"
"......."
"io?!! marahko? maafkanka kalo ada salahku sama kau, janganko bede' marah, siapami nanti kerjakan ka tugas matematikaku kalo nda tauka kerjakanki?"
"......"
"baku teman meq lagi bede'...nda boleh orang baku bombe' marah tuhan, apalagi tetangganki', tetanggaan kelaski juga.."
"......nda marahka sama kau, nda mungkinka marah sama kau" dia mulai bicara.
"trus?? kenapa pale'na?"
"kenapa muncul terusko dipikiranku, semua yang kukerjakan pasti kuingat terusko, biar sholat..."
dia menatapku. seeeet...ampun. tatapannya aneh, dalam, ada sesuatu tapi saya tidak tahu itu apa. ditatap olehnya membuatku ciut, kikuk, salah tingkah. seumur-umur saya tidak suka ditatap.
"iih,,,kenapako liatika kek begitu? janganko, malu-maluka"
kucoba mencairkan kekikukan dan ke-krikkrik-an yang beberapa menit datang di sekitar kami.
"kenapako pikir trus ka'? iih...biar sholat? astaghfirullah...berarti nda khusyukko itu? setan itu mungkin..."
berpikir kembali, kalo yang dia pikirkan saya, trus kukatakan mungkin saja itu setan, berarti...saya??
"iih,,berarti koanggap setanka'? yang ganggu ibadahmu, yang ganggu semua pikiran-pikiranmu???!! iihh...jahatmu!"
"bukan,,bukan begitu, bukan...bukan yang kayak begitu" bantahnya.
"trus?"
"karena......."
"karena apaaa?"
"karena kusukaki', kusayangki'...lamami"
"hheeeh??? masa'?? kapan? sejak kapan?"
"lamami...kenaikan kelas XI"
"masa?! kenapa bisa? kenapa kosuka ka'? pintar tidak, cantik apalagi. perasaan banyak teman-teman ta yang cewek yang sukako, kenapa ke saya?"
"......."
"kenapa bisa kosuka ka'? ada pasti alasannya, atau sakitko iyo?" kupegang dahinya, memeriksa suhu badannya, panas atau tidak. normal. dia tidak sedang sakit. dia tidak sedang mengigau. dia sadar.
"kenapa kosuka ka?"
"tidak tau juga, tidak tauka kenapa bisa kusayangki, kusukaki, tidak tau, datangji tiba-tiba. yang kutahu. kusayangki"
sigh,,,
siang itu, enam tahun yang lalu di koridor depan kelasku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar