ada yang bilang, kalau anak perempuan dalam sebuah keluarga cenderung dekat dengan figur seorang ayah. apalagi jika dia adalah putri semata wayang dengan tiga saudara laki-laki. itu saya, sama dengan saya. saya anak ketiga dari tiga saudara laki-laki. dua kakak laki-laki dan seorang adik laki-laki. jadi di keluarga kami, yang tercantik tentu saja, hanya saya dan ibu. tapi saya tidak bisa menandingi kecantikan ibu. ibu sangat cantik :)
saya anak ayah, eeh, saya anak bapak. saya memanggil ayah saya bapak, terkadang papah kalo lagi malas menyebut "ba" sebelum "pak" dalam kata "bapak". sejak sebelum saya lahir, bapak sangat ingin anak perempuan. karena telah memiliki dua jagoan kecil dalam keluarga kecilnya, kakak-kakak laki-lakiku. setelah melahirkan kakakku yang nomor dua, ibu mengalami masalah pada rahimnya. ibu kena kista, semacam benjolan daging menumpang yang tumbuh di rahimnya. karena itu, ibu harus dirawat lama di rumah sakit. tiga bulan lebih banyak. cerita ini kudapat dari ibu dan bapak, sudah lama, saya masih kecil saat itu. entah umur berapa,lupa, tapi cerita itu sangat membekas di benakku. karena ibu sakit, jadi program mendapatkan anak perempuan tertunda beberapa tahun. itu sebabnya jarak kelahiran antara saya dan kakak sebelumku lumayan jauh, tiga tahun. kakakku yang pertama dan kedua memiliki selisih umur dua tahun. selisih umurku dan adikku malah hanya 20 bulan, sekitar setahun delapan bulan. tapi umur saya dan kakak sebelumku tiga tahun. ini dikarenakan sebelum ibu mengandung saya, ibu sakit karena kista. saat dilahirkan, ibu bilang posisi saya dalam kandungan sunsang, karena saat masa kehamilan ibu dan anaknya-saya-yang masih dalam kandungan sangat aktif. kata orang, anak yang dilahirkan sunsang memiliki kelebihan atau sesuatu yang istimewa, tentu saja memiliki ibu yang hebat, karena mampu melahirkan anaknya yang dalam kondisi sunsang. hehehe...itulah saya. kata bapak, saat saya dilahirkan dia mengira anak ketiganya akan laki-laki lagi, ternyata perempuan! alhamdulillah :)
itulah sedikit kisah kelahiranku.
karena tidak memiliki saudara perempuan, saya cenderung mengikuti semua kebiasaan dan tingkah laku yang dilakukan saudara-saudaraku. jadi tingkahku, tidak berbeda dengan saudara-saudaraku. seperti laki-laki. tomboy kata orang. ibu sempat berkelakar "anak ibu itu semuanya laki-laki"
"ibu, kan saya perempuan!" bantahku.
"ooh...kamu perempuan yah nak?? ibu kira laki-laki, kan rambutnya tidak pernah panjang, jarang dandan, tidak suka pake rok, sukanya pake celana dan keliaran main sama anak-anak cowok", katanya sambil menahan tawa.
-_____-"
bukannya ibu dan bapak tidak mendidik saya sebagaimana mestinya, untuk menjadi seorang anak perempuan. tapi sejak kecil saya suka berontak saat didandani ibu. kalo pake rok,duduknya selalu berantakan tak karuan, sampai suatu hari ibu memakaikan saya rok, dan hasilnya saya jatuh, cium tanah, kepala bocor dan menghasilkan lima jahitan manis di jidat sebelah kanan kepalaku. mungkin saat itu, bapak kapok membelikan saya rok. bapak lebih memilih membelikan celana, baju dengan gambar karakter kartun yang tidak feminin. bahkan bapak pernah membelikan kaos dengan gambar satria baja hitam,sama seperti kaos ketiga saudara laki-laki saya. bajunya keren, gambarnya timbul, saya suka. tapi ibu tetap hobi membelikan dan memakaikan saya pakaian perempuan.
sejak kecil saya sudah dekat dengan bapak, apa-apa ke bapak, mau tidur sama bapak (saya suka saat bapak menidurkan saya dengan menggaruk belakangku atau tidur di antara kakinya, waktu kecil saya suka memeluk kakinya), potong kuku sama bapak, kemana-mana sama bapak, ke dokter sama bapak, lebih suka mengeluh sama bapak, kemana-mana selalu menggandeng bapak, sampai sekarang saya lebih suka sms-an sama bapak, (ibu sampai hari ini belum bisa sms-an, lebih suka menelpon), lebih suka minta iniituuang sama bapak (hehehe). sampai detik ini masih suka pake baju bapak, masih suka minum dari gelas bapak, masih suka makan dari piring yang sudah dipake sama bapak, saya sebut itu piring bapak. piring bapak sangat kontroversial, tak jarang saya harus berkelahi, perang dingin, serang kata-kata dengan adik saya untuk membuktikan siapa yang pantas makan di piring bapak (aneh memang).kata orang-orang saya anak bapak. saya tidak menolak itu. saya memang anak bapak, saya sayang bapak. tapi, tahukah kamu? saya juga anak ibu, kalau lama tidak bertemu ibu, riiiiinnndddu sekali...ujung-ujungnya hanya bisa mewek, mau sms ibu, ibu belum bisa smsan, mau nelpon, pulsa saya cuma cukup buat nge-sms...maklumlah...irit. hemat pangkal kaya. maunya ditelpon ibu. tapi ibu itu unpredicteble. pokoknya, rumit, ribet, rempong, saya harus mempelajari tabiat ibu selama 20 tahun. sampai sekarang saya masih dalam tahapan itu, mempelajari dan memahami.
tingkat pemahaman saya ke ibu, meningkat tajam, saat saya menginjak masa kuliah. karena waktu kuliah ibu dan bapak tinggal terpisah dengan saya. hadduuuuh...tojeng....susah sekali, apalagi awal-awal kuliah. di otakku hanya mau ibu, mau di rumah sama ibu, mau masakan ibu, kangen sama omelan ibu, kangen sama suara ibu, kangen sama cara ibu memanggil saya, kangen sama sapaan khasnya ibu ke saya, pokoknya semua-semua yang ada di ibu, saya rindukan. kalau ibu dan bapak berkunjung ke kota tempat saya kuliah. haaaaduuuh...senangnya bukan main. senang karena bisa ketemu bapak sama ibu. senang karena bisa manja-manja sama bapak, manja-manja sama ibu juga. senang bisa rasakan masakan ibu, senang bisa dengar suara ibu, omelan ibu, cerita-cerita ibu (ibu suka curhat pemirsah), senyum-senyum sendiri kalau ibu memanggil saya dengan panggilan khususnya buat saya. hihihihi...senang bisa tidur berdua sama ibu (kalau tidur, ibu suka memeluk saya, saya sesak susah napas karena ibu meluknya kuaaat, tapi saya senang) senang bisa bercanda sama-sama ibu, (kami suka bercanda) saya akhirnya bisa sama ibu. senang akhirnya bisa sama bapak juga. kalau saya sakit, cengengnya datang, kata pertama yang terucap pasti "ibu", bukan "bapak". apa-apa sebut ibu, kaget sebut ibu, teriak ucap ibu, semua ibu. jadi? sebenarnya saya ini anak ibu juga. bukan cuma anak bapak. saya anak bapak dan anak ibu juga. saya saaaangat sayang keduanya. sayang bapak ibu. mereka orang tua paling keren, paling hebat, paling awesome, di duniaku. duniaku. yaak...duniaku, dunianya saya. jadi kalau ada yang bilang saya ini anak bapak, saya tidak menolaknya, tapi heei...kalian harus tahu, saya anak ibu juga kaaalleee...
saya ini anak bapak ibu.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar