ibu. di tulisan-tulisan saya sebelumnya apa saya pernah menulis sesuatu tentangnya? belum yah? itu bukan berarti saya tidak menyayanginya, atau melupakannya. tidak. itu salah. setiap detik dari ingatanku, tak pernah lupakan akan beliau. sosoknya selalu ada dimana-mana. mengelilingiku. merekahkan senyumanku, menggetarkan dadaku, menumpahkan airmataku, merindukan dekapannya, hanya dengan mengingatnya. atau mendengar, membaca kata "ibu". mengingat setiap ekspresi wajahnya saat bertemu, senyumannya, belaiannya, suaranya, caranya memanggilku, caranya menegurku. kangen ibu dengan segala daya yang kupunya. setiap detik tak pernah sedikitpun diriku luput dari sosoknya.
hubunganku dengan ibu unik. rumit. lucu. aneh namun tetap indah. mungkin karena dalam keluarga, kami dikelilingi oleh lelaki. hanya saya dan ibu, perempuan-perempuan yang membutuhkan perlindungan dan kasih sayang dari mereka. bapak dan saudara-saudaraku.
mengapa demikian? kadang kami terlihat layaknya hubungan ibu dan anak, saling memanja. kadang kami seperti dua sahabat yang tak terpisahkan, saling menjahili dan menggoda. kadang kami seperti sepasang musuh, yang terkadang beradu pendapat, marahan, dan selalu diakhiri dengan tangisanku. dan jutaan penyesalan. kami dua wanita sedarah yang sangat unik. aneh menurutku. dadaku bergetar saat menyebutnya. mataku beradu dan bertahan mencegah airmata membanjiri pipiku saat mengingatnya. berjauhan dengannya membuatku selalu rindu. entah kalimat apa yang cocok merepresentasikan rasaku saat ini. nalarku tak dapat menerjemahkannya. saya hanya tau, saya sayang ibu, sayang ibu, sayaaang ibu, sayang ibu, sangat sayang ibu. marahnya bencana untukku, walau saya tau, marahnya hanya sedetik, setelah itu lupa. keacuhan dan lupaku yang sering membuatnya marah. aduh, ibu, maafkan ka...maafkan saya. maaf jika lupa mengabarimu. maaf jika lupa menelponmu memberitahumu, bahwa semuanya baik-baik saja. putrimu yang bandel dan susah diatur ini baik-baik saja, masih sehat berkat doa dan ridhomu. ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, ibu, rasanya tak bosan lisan ini memanggilmu. ibu. ibuku sayang.
anaknya ibu
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar